Sabtu, 08 Januari 2011

APLIKASI METODE ELEMEN HINGGA PADA ANALISIS KERUNTUHAN TANAH DALAM SISTEM PERKUATAN

Kestabilan konstruksi merupakan salah satu faktor yang perlu diperhatikan dalam perancangan struktur terutama yang berada diatas tanah lunak. Problem utama untuk tumbuhan diatas tanah lunak adalah terjadinya penurunan yang besar akibat-akibat beban yang bekerja. Slah satu alternatif untuk mereduksi penurunan yang terjadi serta meningkatkan stabilitas konstruksi diatas tanah lunak digunakan pilihan sistem perbaikan atau perkuatan tanah dengan memanfatkan kombinasi antara tiang dan jembaran geosintetik. Sistem perkuatan seperti ini dikenal dengan piled embankment dengan menggunakan lembaran geosintetik diletakkan diantara dasar embankment dan sisi atas pile cap. Tujuannya adalah untuk memindahkan seluruh beban embankment dan beban yang diatasnya ke pile cap, kemudian diteruskan kembali ke tiang. Metode elemen hingga digunakan untuk menganalisis tegangan dan deformasi yang terjadi baik pada tanah tanpa perkuatan maupun dengan perkuatan, sehingga dapat dapat diketahui seberapa besar efisiensi struktur perkuatan. Tanah dimodelkan berperilaku elastik plastik, sedangkan interaksi antara tanah dengan pile dan geosintetik dimodelkan dengan elemen interface. Pola deformasi yang terjadi pada tanah tanpa perkuatan kemudian dibandingkan dengan pola deformasi pada uji lapangan skala penuh. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil hitungan plaxis terhadap pengamatan dilapangan mempunyai kesalahan sebesar 15,08% untuk perpindahan vertikal dan 4,53 % untuk perpindahan horizontal. selain itu, adanya sistem piled embankment mampu memberikan keuntungan, yaitu pada saat tegangan air pori meningkat, tegangan efektif tanah akan mengalami penurunan, sehingga beban akan didistribusikan kelembaran geosintetik dan tiang.

from :  Journal dari JTPTUMS_Rini Kusumawardani

Tidak ada komentar:

Posting Komentar